5/12/2008

Do'a Orangtua Untuk Anaknya

© Segala puji dan syukur hanya untuk Allah Tuhan alam semesta. Ya Allah limpahkanlah solawat dan salam kepada Sayidina Muhammad, pembuka pintu rahmat Allah, Sebanyak pengetahuan Allah, solawat dan salam yang selalu tercurah sekekal kerajaan Allah, dan juga kepada keluarga dan para sahabatnya.

© Ya Allah jadikanlah aku dan keturunanku orang-orang yang selalu mendirikan sholat, Ya Allah, kabulkanlah doaku.

© Ya Allah jadikanlah isteri dan keturunan kami sebagai buah hati kami dan jadikanlah kami pemimpin orang-orang yang bertakwa.

© Ya Allah berilah aku ilham untuk mensyukuri nikmat yang telah Engkau karuniakan kepadaku dan kepada ibu-bapakku, dan agar aku dapat beramal soleh yang Engkau ridhoi, jadikanlah keturunanku orang-orang yang soleh, sesungguhnya aku bertobat kepada-Mu dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.

© Aku serahkan anak-anakku di bawah perlindungan kalimat Allah yang sempurna dari ganguan setan, mara bahaya dan dari pandangan yang penuh kedengkian.

© Ya Allah berkahilah anak-anakku, janganlah Engkau celakan mereka, karuniailah aku ketaatan mereka, jadikanlah mereka buah hati Nabi Muhammad SAW dan kedua orang tua mereka.

© Ya Allah berilah mereka ilmu para arifin, jadikanlah mereka faqih (alim) dalam agama, ajarkan kepada mereka pengetahuan takwil, dan tuntunlah mereka ke jalan yang lurus dan benar, dan jadikanlah mereka ulama yang mengamalkan ilmunya, dan masukkanlah mereka ke dalam golongan hamba-Mu yang saleh.

© Ya Allah tumbuhkan mereka dengan sebaik-baik pertumbuhan, dan jadikanlah mereka orang-orang yang memberi petunjuk dan mendapat petunjuk.

© Ya Allah berilah mereka taufik untuk menyintai-Mu, mentaati-Mu dan mencari keri-dhoan-Mu. Ajarkanlah kepada mereka semua yang bermanfaat dan berilah mereka manfaat dari semua yang Kau ajarkan.

© Ya Allah lindungilah mereka dari segala fitnah, baik yang nyata maupun tersembunyi, dan juga dari segala macam kejahatan.

© Ya Allah mudahkanlah urusan mereka, dan perbaikilah keadaan, perbuatan dan niat mereka .

© Ya Allah berilah mereka kehidupan yang baik di dunia dan di akhirat.

© Ya Allah bantulah mereka agar dapat mengingat-Mu, mensyukuri nikmat-Mu, dan beribadah kepada-Mu dengan sebaik-baik amal ibadah.

© Ya Allah akhirilah semua urusan mereka dengan keberhasilan dan selamatkanlah mereka dari kehinaan dunia dan akhirat.

© Ya Allah jadikanlah pendengaran, pandangan dan kekuatan mereka menyenangi jalan petunjuk-Mu, dan jadikanlah hawa nafsu (keinginan) mereka patuh pada ajaran yang dibawa oleh kekasih-Mu Muhammad SAW.

© Ya Allah selamatkanlah mereka, berilah kesehatan dan maafkanlah mereka, panjangkan umur mereka dalam ketaatan dan keridhoan-Mu, terimalah amal mereka, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu dan Engkaulah yang patut megabulkan doa. Dan limpahkanlah solawat dan salam kepada Sayyida Muhammad SAW serta kepada para keluarga dan sahabatnya.



Walhamdulillaahi Rabbil ‘Alamin.

DOA

Ya Allah... Inilah hamba-Mu

yang meratap mengharap percikan cinta-Mu

Engkau tahu

betapa jelaga nista terus memburu

dosa dan dosa dan dosa

melagukan sonata hawa nafsu

kelu lidahku untuk mengaku di hadapan-Mu

malu jiwaku untuk menatap-Mu

.

Ya Allah...

Dalam gundah penuh ragu aku menghampiri-Mu

Menatap diriku sendiri yang selalu berpaling

Sesekali dosa-dosa kusesali

Tetapi berjuta kali kuulangi

Betapa daku harus menghadap-Mu

Sedang seluruh syaraf batinku hanyalah kisah kepalsuan

Sungguh tiada yang mendesakku, kecuali sebuah pengampunan-Mu

puisi pilihan 2

Dari Lingkungan Hidupnya Anak-anak Belajar…

(Dorothy Law Nolte)

.

Jika anak dibesarkan dengan celaan

Ia belajar memaki

Jika anak dibesarkan dengan permusuhan

Ia belajar menentang

Jika anak dibesarkan dengan cemoohan

Ia belajar rendah diri

Jika anak dibesarkan dengan toleransi

Ia belajar jadi penyabar

Jika anak dibesarkan dengan dorongan

Ia belajar percaya diri

Jika anak dibesarkan dengan pujian

Ia belajar menghargai

Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan

Ia akan terbiasa berpendirian

puisi pilihan 1

Children

(Kahlil Gibran)

.

Your children are not your children.

They are the sons and daughters of Life’s longing for itself.

They come through you but not from you,
And though they are with you yet they belong not to you.

You may give them your love but not your thoughts,
For they have their own thoughts.

You may house their bodies but not their souls,
For their souls dwell in the house of tomorrow,
Which you cannot visit, not even in your dreams.

You may strive to be like them, but seek not to make them like you.

For life goes not backward nor tarries with yesterday.

You are the bows from which your children as living arrows are sent forth.

The archer sees the mark upon the path of the infinite,
And He bends you with His might that His arrows may go swift and far.

Let your bending in the archer’s hand be for gladness;
For even as He loves the arrow that flies, so He loves also
The bow that is stable.

ibu bercerita padaku tentang ikhwan sejati




Seorang remaja pria bertanya kepada ibunya,
“Ibu, ceritakan kepadaku tentang ikhwan sejati.”
A young teenage man asked to his mom
“Mommy tell me about true ikhwan”

Sang ibu tersenyum dan menjawab,
His mom only smile and answer his question,

“Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari bahunya yang kekar,
Tetapi dari kasih sayangnya pada orang sekitar,
“The true ikhwan isn’t seen in the width of his shoulder
It’s seen in the width of his arm that circle you

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang
tetapi dari kelembutannya mengatakan kebenaran
The true ikhwan isn’t in the deep tone of his voice
It’s the how he whispers the truth

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah sahabat di sekitarnya
tetapi dari sikap bersahabatnya pada generasi muda bangsa
The true ikhwan isn’t how many buddies he has
it’s how good a buddy he is with his kids

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari bagaimana dia dihormati di tempat kerja
tetapi bagaimana dia dihormati di dalam rumah
The true ikhwan isn’t how respected he is at work
it’s how respected he is at home

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari kerasnya pukulan
tetapi dari sikap bijaknya memahami persoalan
The true ikhwan isn’t how hard he hits
it’s how tender he touches his circumtances

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang bidang
tetapi dari hati yang ada di balik itu.
The true ikhwan isn’t measured by his big chest
it’s in heart behind the chest.

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari banyaknya akhwat yang memujanya
tetapi dari komitmennya terhadap akhwat yang dicintainya.
The true ikhwan isn’t how many women adore him
it’s in can he be true to the women he love

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah barbel yang dibebankan
tetapi dari tanahhnya dia menjalankan liku kehidupan
The true ikhwan isn’t in the weight he can lift
it’s in the burdens he can carry

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari kerasnya dia membaca Al Quran
tetapi dari konsistensinya menjalankan apa yang dia baca.
The true ikhwan isn’t in the loud of his voice reading Al Quran
its’ in the consistency he rus the Al QUran in his life”

Setelah itu ia kembali bertanya,
“Siapakah yang dapat memenuhi kriteria seperti itu, Ibu ?”
After that The Young Teenage Man is asking again
“Who is the person who can fit to those criterua, Mom ?”

Sang ibu memberinya buku dan berkata, “Pelajari tentang dia.”
His mom gave him a book and saud “Learn about him”

Ia pun mengambil buku itu,
Muhammad, judul yang tertulis di buku itu.
The young teenage man take the book
and the title of the book is Muhammad.

sang musafir



Monday, April 9, 2007
SANG MUSAFIR

Saat ini musafir sedang berada di tempat peristirahatannya. Sambil mengumpulkan bekal untuk perjalanan yang seterusnya. Dia memperkirakan berapa banyak bekal yang harus dipersiapkan dan bekal apa saja yang akan di bawa hingga ia bisa sampai kepada tujuan perjalanannya dengan selamat.

Dipilihnya berbagai perbekalan yang ada…sering ia merasa tergoda dan lupa dengan tujuannya. Hidangan perbekalan yang di sajikan membuai dirinya. Terkadang dia enggan berpisah dengan tempat peristirahatannya. Tapi itu tidak mungkin. Karena ia…MUSAFIR.

Sesekali musafir mengambil bekal yang benar. Tapi tak jarang dia mengambil bekal yang dikiranya benar, padahal itu tidak berguna dalam perjalanannya nanti.

Sang musafir di berikan kebebasan untuk menentukan perbekalan yang ingin di bawanya. Ia juga di berikan kebebasan untuk menentukan arah perjalanan nya untuk mencapai tujuan. Dan sang musafir mulai belajar untuk mengetahui jalan mana yang kiranya akan dilalui. Dia harus yakin bahwa jalan yang akan dilaluinya dapat menghantarkan ia sampai ketujuannya dengan selamat.

Dia melihat begitu banyak jalan untuk mencapai tempat tujuan nya. Tempat tujuan semua manusia. Ada jalan yang begitu banyak dilalui orang, ada juga jalan yang hanya dilewati oleh beberapa orang dan ada jalan yang belum dilalui oleh seorang pun. Dijalan itu ia juga melihat cahaya yang bertingkat-tingkat. Bahkan setiap orang memiliki cahayanya sendiri. Ada yang begitu redup cahayanya, bahkan untuk menunjukkan arah saja tidak cukup. Orang itu berjalan dengan meraba-raba, sesekali berhenti dan kembali berjalan. Ada yang memiliki cahaya sangat terang seakan orang ini diliputi cahaya tujuh matahari.

Sang musafir berfikir untuk mencari jalannya sendiri. Jalan yang dia diyakini. Mungkin jalan itu banyak dilalui orang, mungkin juga jalan itu sedikit dilalui orang, bahkan bisa saja jalan itu belum pernah dilalui oleg seorang pun.

Namun sang Musafir tahu, dia punya kompas yang dapat menuntunnya menunjukkan arah jalan untuk sampai ketujuan. Sang musafir harus berjuang menemukan kompas. Karena kompas hanya bisa ditemukan dalam jiwa yang mencapai kesadaran.

Sekarang sang musafir sedang berjuang mencapai kesadaran dan menemukan kompas yang akan menuntunnya ke jalan yang lurus.

doa dan puisiku tuk anakku

Anakku ........ engkaulah buah hatiku.

Kasih sayangku padamu tak terkikis oleh erosi zaman.

Kuselalu memandang wajahmu yang damai ....

Ketika engkau sedang tidur.

Aku tersenyum melihat senyummu, engkau pasti bermimpi indah.

Anakku ........

Aku selalu merasa bahagia mendengar ceria candamu,

Aku sering merasa cemas mendengar langkahmu berlari,

Aku takut engkau terjatuh,

Jantungku berdegup mendengar isak tangismu.

Aku tak ingin kau bersedih, aku tak ingin engkau dilanda nestapa.

Anakku ........

Kini engkau telah dewasa, dan aku mulai tua dan pikun.

Tak banyak yang aku pinta.

Tetaplah sabar dan cobalah mengerti tentang diriku.

Kalau aku berlepotan ketika makan .... bersabarlah,

kenang saja ketika aku selalu mengajarimu tentang kebersihan.

Jika aku mengatakan hal yang sama ribuan kali kepadamu .... bersabarlah,

kenang saja ketika aku membacakan cerita yang sama ribuan kali sampai engkau tertidur.

Kalau aku tidak mau mandi, jangan salahkan atau marahi diriku,

kenang saja ketika aku membujukmu dengan seribu alasan agar engkau mau pergi mandi.

Kalau bicaraku melantur, janganlah gugup .... yang terpenting bukanlah omonganku, tapi aku tetap bersamamu, yang mendengarkan kata-kataku.

Bila kakiku sudah berat untuk melangkah, jangan paksa aku berjalan,

ulurkan saja kedua tanganmu,

seperti aku lakukan ketika membimbingmu pada langkah pertamamu.

Suatu hari nanti kau akan tahu, di samping kesalahan-kesalahanku ..... aku ingin melakukan yang terbaik untukmu ... untuk jalan hidupmu.

Kau tak harus merasa sedih, marah atau tak berdaya melihat aku di sampingmu.

Cobalah untuk mengerti dan bantulah diriku,

seperti yang aku lakukan padamu ketika engkau memulai hidup ini.

Bila di suatu masa nanti aku berkata aku tak ingin hidup lebih lama lagi,

janganlah bersedih, cobalah faham ..........................

usia bagiku bukanlah hidup tapi hanyalah bertahan hidup.

Bantulah aku berjalan, tolonglah aku pada akhir hayatku.

Aku akan memberimu senyum dan cinta tak terhingga,

yang selalu kumiliki hanya untukmu.

Selamat tidur anakku, semoga Tuhan tetap bersamamu.

hanya tulisanku (for u my litte girl )

On Children
By Kahlil Gibran

And a woman who held a babe against her bosom said, "Speak to us of
Children."

And he said:

Your children are not your children.
They are the sons and daughters of Life's longing for itself.
They come through you but not from you,
And though they are with you, yet they belong not to you.
You may give them your love but not your thoughts.
For they have their own thoughts.
You may house their bodies but not their souls,
For their souls dwell in the house of tomorrow, which you cannot visit, not even in your dreams.
You may strive to be like them, but seek not to make them like you.
For life goes not backward nor tarries with yesterday.
You are the bows from which your children as living arrows are sent forth.
The archer sees the mark upon the path of the infinite, and He bends you
with His might that His arrows may go swift and far.
Let your bending in the archer's hand be for gladness;
For even as He loves the arrow that flies, so He loves also the bow that is stable.

Tulisan Pak Khalil Gibran itu, menyentuh banget. Dan aku harus mengerti kalau anak-ku, bidadariku, tetaplah milik dirinya sendiri. Ayah dan bunda hanya dapat mengarahakan dan mengusahakan semua yang terbaik untuk diri mu. Tantangan ayah dan bunda di dunia ini agar bisa mendidikmu untuk selalu ingat agama-mu, menjadikan kamu orang yang berguna untuk agama, bangsa, dan orang-orang sekelilingmu. Kebahagian ayah dan bunda saat nanti kami, orang tua-mu dapat melihat kamu selalu ingat akan AGAMA-mu, dan peduli dengan orang-orang disekitarmu.

PUISI UNTUK ANAKKU 2

Kau adalah bagian tak terpisahkan dariku
yang tak pernah dan tak 'kan dapat kumiliki

Kau adalah bagian masa laluku
Yang menjadi milik masa depan


Kau selalu bertanya padaku
Saat ku berusaha belajar banyak darimu


Kau senantiasa butuh lindunganku
Saat ku berlindung padamu dari ketakutanku


Kau senantiasa butuh cintaku
Saat ku msih belajar mencintai diriku


Kau adalah anakku.

untuk anakku

Bismillahirrahmannirrahiim

Anakku... Tahukah kamu...
Bahwa Ayah dan Bunda sayang padamu.
Setulus hati dan tanpa pamrih insya Alloh akan membesarkanmu.
Mengajarkan kamu hidup yang keras yang kerap akan datang kepadamu.
Memberikan kekuatan untuk sanggup menghadapi segala sesuatu.

Anakku... Ingatkah kamu...
Saat berada didalam kandungan ibumu.
Dengan susah payah dia menjaga dan membawamu kemanapun pergi.
Janganlah kamu sakiti hati ibumu walaupun sekali.

Anakku... Tahukah kamu...
Pada saat kamu dalam kandungan.
Ayah selalu membacakan kalam ilahi.
Agar kamu insya Alloh bertakwa nanti dan kamu memang dinanti.

apa arti sebuah nama ???

"Apa artinya sebuah nama ?, setangkai bunga mawar tetap mawar dan harum baunya !", ucapan ini dilontarkan oleh pujangga Inggeris Shakespear beberapa abad berselang. Mungkin bagi beliau nama tidaklah terlalu penting, yang penting adalah kepribadian si penyandang nama. Tidak usah heran apabila beliau sendiri tidak terlalu pusing dengan nama keluarganya yang mempunyai arti "Tombak Bergoyang". Bagi bangsa-bangsa Barat mungkin arti sebuah nama tidak terlalu penting, oleh sebab itu banyak mereka memberikan nama yang sama dengan dirinya kepada anaknya (cukup ditambah kata Junior), misalnya John F. Kennedy Jr. Bahkan mereka juga tidak merasa rikuh memberikan nama manusia kepada hewan piaraan, seperti Helen, Johny dan sebagainya.

Bagi orang Timur nama sangat penting artinya, khususnya bagi bangsa Indonesia. Nama bisa bermakna bermacam-macam, ada karena latar belakang sejarah, ada pula mengandung harapan masa depan, dan ada pula karena kekaguman kepada sesuatu atau seseorang. Seorang teman dari Tanah Karo bernama Terang Malem Tarigan karena dia dilahirkan pada saat bulan purnama, teman lain bernama Sukmarneri (Suka Merdeka Negara Republik Indonesia) karena ayahnya seorang nasionalis tulen, ada pula teman yang bernama Syaifullah (Pedang Allah) karena orang tuanya berharap agar dia dapat menjadi pembela agama yang tangguh, banyak anak-anak di Bengkulu Selatan yang diberi nama Elvi Sukaesih karena ayahnya penggemar berat penyanyi dangdut tersebut, dan nama penulis sendiri diberi oleh orang tua karena penulis lahir di Palembang, kota yang dibelah oleh sungai Musi.

Nama bukan barang monopoli manusia, banyak hal lain juga diberi nama oleh manusia agar dapat dibedakan dengan tempat lain yang mungkin memiliki sifat atau bentuk yang mirip. Salah satu hal yang diberi nama adalah tempat. Pemberian nama tempat ini sering dikaitkan dengan bentuknya, peristiwa yang pernah terjadi di situ, atau nama seseorang yang dihormati dan dikagumi, bahkan nama yang melekat secara keliru karena masyarakat setempat tidak dapat mengucapkannya dengan benar (biasanya nama tempat tersebut diberi oleh bangsa Asing). Nama-nama tempat ini punya banyak contoh, antara lain : Gunung Bungkuk karena bentuknya membungkuk; Cugung Milang (tempat pertempuran pelaut Portugis dengan rakyat Sebiris/Manna, di mana pimpinan Portugis bernama Milano tewas); Santalena (berasal dari nama Saint Helena); Tahura Rajo Lelo (penghormatan bagi Rajo Lelo yang memimpin pemberontakan Inggeris di Bengkulu), dan banyak lagi lainnya.

Nama-nama tempat ini dapat bercerita banyak kepada masyarakat masa kini dan masa depan. Di Propinsi Bengkulu banyak nama-nama tempat yang puitis dan terkadang terkesan misterius. Nama-nama ini, bila dapat digali asal-muasalnya, dapat dijadikan salah satu faktor pendukung obyek-obyek wisata yang kita jual. Kita dapat menarik perhatian para wisatawan dengan memberikan penjelasan apa arti nama tempat itu, mengapa bernama seperti itu, peristiwa apa yang pernah terjadi di situ dan banyak lagi hal lainnya. Penjelasan-penjelasan seperti ini dapat membawa pikiran dan perasaan sang wisatawan menerawang jauh ke masa lalu, yang mungkin saja nenek moyang bangsanya pernah terlibat secara langsung. Apalagi bila di tempat tersebut masih terdapat bekas-bekas peninggalan masa lalu yang menjadi sebab penamaan tempat tersebut.

Nama adalah karya budaya dan peristiwa budaya. Dari sebuah nama kita dapat mengintip rasa, cipta dan karsa yang berkembang serta berbagai peristiwa yang pernah terjadi dalam kehidupan satu kelompok masyarakat di sebuah tempat. Keinginan manusia untuk mengetahui masa lalu sama besarnya dengan keinginan mereka untuk meramalkan masa depan. Nama tempat dengan seabreg penjelasan mengenai latar belakangnya merupakan salah satu daya tarik wisata. Sayangnya, banyak sekali nama-nama tempat di Propinsi Bengkulu tidak lagi diketahui sejarahnya, bahkan adapula yang sudah diganti karena dianggap tidak indah atau keren.

Di Kotamadya Bengkulu banyak dijumpai nama-nama tempat yang puitis namun tidak lagi diketahui mengapa bernama seperti itu. Coba kita simak nama-nama seperti ini : Sumur Meleleh; Pintu Batu; Pondok Besi; Peramu’an (jalan Suprapto); Pengantungan; Belakang Pondok; Anggut; Santalena; Malabero; Pantai Jakat; Pantai Nala; Pasar Melintang; Tengah Padang; Karabela; Tapak Padri; Dendam Tak Sudah; Pagar Dewa, dan Jembatan Kecil. Sungguh nama-nama yang terasa manis di lidah, indah di telinga dan penuh misteri dalam kalbu, karena kita banyak yang tidak tahu lagi mengapa mereka bernama seperti itu.

Di Kabupaten lainnya di Propinsi Bengkulu juga kita temui nama-nama tempat yang sudah kabur sejarah dan asal usulnya. Bahkan saking bingungnya ada pihak yang terburu-buru mengganti nama tempat itu dengan nama lain, yang dianggap lebih keren. Di Bengkulu Utara kita temui tempat-tempat yang nama-namanya sering tidak kita ketahui secara persis artinya, sebagai ilustrasi : Selolong; Lais ; Bintunan; Ketahun; Muko-Muko dan sebagainya. Begitu pula di Rejang Lebong dan di Bengkulu Selatan, seperti : Seluma; Talo; Pino; Manna, dan Bintuhan.

Di Bengkulu selatan bahkan ada tempat-tempat yang sudah sangat dikenal oleh masyarakat diganti nama, karena orang kini tidak faham (atau tidak mau faham) mengapa nama aslinya seperti itu. Misalnya pantai Pasar Bawah diganti menjadi Pantai Duayu Sekundang (Dua ikan Hiu berkawan) karena nama Pasar Bawah menurut mereka aneh (mosok ada Pasar terletak di bawah), padahal arti Pasar Bawah dalam bahasa Serawai berarti Kota atau Kampung yang berada di Bawah bukan pasar tempat berbelanja di bawah. Kota Bawah atau Kampung Bawah ini mungkin disebabkan karena letaknya yang lebih rendah dari pada Kota Manna yang merupakan pemukiman yang lebih baru. Tapi dapat pula berarti Kota Lama atau Dusun Tua atau Pusat Kota, yang dalam bahasa Inggeris disebut Downtown (kalau diterjemahkan secara harfiah bermakna Kota/Kampung Bawah). Begitu pula Kutau Medan yang dituliskan namanya menjadi Kota Medan, hal ini betul-betul menggelikan sekaligus memrihatinkan karena Kutau Medan tidak sama artinya dengan Kota Medan, arti yang betul adalah Benteng Alam (Kutau adalah benteng, seperti Kutei dalam bahasa Rejang, dan Medan artinya alam).

Sungguh sayang apabila kita menilai nama suatu tempat hanya dari sisi keindahannya saja. Wisatawan akan mencibirkan mulutnya apabila kita bercerita bahwa nama itu adalah perubahan yang kita buat karena nama lama terlalu jelek. Wisatawan akan menuduh kita dengan semena-mena mencampakkan karya budaya dan peristiwa budaya para pendahulu kita sendiri. Wisatawan secara ekstrim menilai kita sebagai produk budaya yang tidak berbudaya. Waktu masih cukup panjang, kita belum terlambat berbenah diri dan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang kita buat. Alangkah baiknya apabila pemerintah dan masyarakat bekerjasama untuk menggali arti nama-nama tempat di Propinsi Bengkulu. "Apalah artinya sebuah nama ? Nama punya banyak arti, nama adalah cermin budaya manusia !

bidadari kecilku

bella..................
Kamulah sang bidadari kecil mungil
Sebuah titipan nirwana yang tiada terkira nilainya
Selalu memberikan kebahagiaan dan penghiburan
Membangkitkan gairah kala jiwa ini terasa lelah

Senyummu bagaikan cakrawala senja yang menghadirkan keteduhan
Tawamu laksana alunan surgawi dengan orkestra maha dahsyat
Pekikan girangmu ibarat paduan suara sangkakala sepasukan malaikat
Begitu merdu dan indah menyegarkan batin

Halus kulitmu mencerminkan kelembutan sang Pencipta
Bening matamu menggambarkan kepolosan sejati
Mungil hidungmu menghembuskan nafas keabadian
Merah bibirmu menceritakan keajaiban sebuah perjalanan

Bersih parasmu laksana salju putih yang tak bernoda
Manis senyummu segarkan semangat
Kuat tanganmu menggenggam erat perhatian
Hebat perawakanmu memberikan kebanggaan tiada tara

Keajaiban ...
Sebuah kata sederhana bermakna dalam
Kami untaikan untuk mengiringi perjalanan hidupmu
Menceritakan kepada dunia itulah esensi keberadaan dirimu

Keluarga ...
Sebuah titipan yang harus kamu ingat dan pertanggungjawabkan
Sepanjang waktu kamu balutkan dalam relung hatimu
Jadikanlah itu sebagai arah dan tujuan terpenting dalam kehidupanmu

Anakku yang ajaib dan penyayang keluarga
Genap sudah 6 bulan usiamu
Bertumbuhlah dalam sinaran kasih sayang Tuhan
aku mengasihi, menyayangi, dan mencintaimu ... senantiasa

"Magical Template" designed by Blogger Buster